Senin Bakal Diumumkan Libur Sekolah Selama Ramadhan 2025,Bagaimana Dampaknya pada Gaji Guru?

Diposting pada
banner 336x280

– Pengumuman libur sekolah saat bulan Ramadan 2025 akan diumumkan paling lambat besoknya.

Itu pernyataan yang diucapkan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

banner 468x60

“Besok, paling lambat senin, kita akan umumkan,” ungkapan Nasaruddin, seperti dilansir dari Antara.

Sebelumnya, Mendikbud Kemendikbudristek Abdul Muhaimin mengumumkan bahwa pemerintah sudah membuat kesepakatan untuk mendefinisikan libur sekolah selama bulan Ramadan tahun 2025.

Sudah kita membahas topik tersebut malam kemarin, tetapi pengumumannya akan ditunggu sampai ada Keputusan Menteri bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, serta Kementerian Dalam Negeri.

Saran dari Prof. Mu’ti: “Tunggu hingga pernyataan edarnya keluar, mudah-mudahan sesegera mungkin,” katanya saat ditemui usai menghadiri Seminar Pela Tahunan Aisyiyah di Jakarta, Rabu (16 Januari 2025).

Ya, Abdul Muti menyatakan, tiga kementerian setuju bahwa ada libur sekolah selama bulan Ramadan 2025.

Tetapi, dia meminta umat untuk sabar karena kini hanya menunggu pengumuman resmi.

“意图nya sudah kami tukar pikiran dalam rapat koordinasi lintas kementerian dan sudah ada kesepakatan, isinya bagaimana, kita tunggu sampai pada waktunya kita umumkan,” katanya.

Ia menyebutkan, terdapat beberapa usulan dari masyarakat terkait libur sekolah saat Bulan Ramadhan pada tahun 2025.

Libur selama satu bulan penuh pertama Obst delapan kehamilan.

Kegiatan anak-anak selama masa liburan akan diisi dengan kegiatan-keagamaan yang diselenggarakan di masyarakat.

”Yang kedua, itu paro-paro (setengah-setengah). Artinya, ada sebagian.”

Biasanya sekarang, pada awal Ramadhan itu libur, jadi contohnya tiga hari atau dua hari menjelang Ramadhan sampai contohnya empat hari atau lima hari pertama Ramadhan libur.

Saya menganggap risiko karena semester ini sudah mahasiswa urung, tapi buat anggota, batas waktu bosan, nanti semua dipasok bisa-memberikan kepada sinden, kadang-kadang di alun-alun sini berangkatan jadi selalu memberi atau sekalian ‘sangat-

Sementara usul ketiga adalah tidak ada libur selama bulan Ramadhan dan siswa sekolah tetap seperti biasa belajar.

Pertimbangan utama, menurut Prof. Mu’ti, semua rekomendasinya akan dipertimbangkan dalam rapat lintas kementerian.


Respons Kemenag

Sementara itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i mungkin akan membenarkan informasi tentang kebijakan libur satu bulan puasa pada tahun 2025.

Meski demikian, perdebatan mengenai kebijakan itu belum dibahas lebih lanjut dalam lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).

Dia (ya) sudah ada rencana (libur selama puasa). Oh kami belum diskusinya, tapi bacaannya kayaknya ada, tapi saya belum membahas itu,” kata Syafi’i pada Senin (30/12/2024).

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar pula menanggapi berita itu bahwa pihaknya masih menimbang kemungkinan untuk memperbarui kegiatan belajar mengajar bagi sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Agama, seperti madrasah dan pondok pesantren.

“Ya, sebenarnya sudah para warga Kementerian Agama, terutama di pondok pesantren, itu libur,” kata Nasaruddin, Senin (30/12).

Menurutnya, kebijakan serupa juga sedang dipertimbangkan untuk sekolah-sekolah umum dan madrasah.

Dia meminta rakyat menunggu dengan sabar keputusan perihal wacana libur selama bulan Ramadhan tersebut.


Dampak Libur Sekolah pada Bulan Ramadhan bagi Guru dan Siswa

Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) juga perhatian dengan wacana pemerintah menjadikan libur bagi sekolah selama Ramadhan.

Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim, menyatakan bahwa terdapat banyak dampak yang harus dipertimbangkan oleh pemerintah.

Salah satunya,

Satriwan sendiri menjelaskannya seperti ini:


Pelayanan Pendidikan bagi Non Muslim

“Prinsip utama layanan pendidikan dan memenuhi hak anak dalam pendidikan.” Prinsip tersebut menerapkan layanan belajar untuk semua siswa.

Jika cuti ini berlaku secara nasional, maka akan berdampak juga pada para pelajar agama non-Islam.

Perlu diteliti secara menyeluruh, jika liburan ini hanya disesuaikan untuk siswa beragama Islam, bagaimana dengan siswa non-muslim? Jika mereka libur, mereka tidak mendapatkan akses pembelajaran.

“Ia mengatakan bahwa jika mereka masih sekolah, ini juga meng.diskriminasikan layanan belajar para siswa muslim yang libur,” kata Satriwan Salim, ditulis dalam rilis P2G, Minggu (5/1/2025).


Gaji guru berkurang

Para guru sekolah/madrasah swasta khawatir bahwa gaji mereka akan mengalami penurunan significan jika siswa ber libur penuh satu bulan. Karena orang tua juga malu untuk membayar iuran SPP karena anaknya tidak bersekolah.

“Guru swasta di daerah khawatir, jika liburan mereka full selama puasa, yayasan kemudian akan mengurangi gajinya signifikan.

Terutama kebutuhan belanja sekedar Irwan Train sudah meningkat, meski jumlahnya tidak terlalu banyak.” Lanjutnya.

Data yang dimiliki, menunjukkan bahwa 95 persen madrasah madrasah tersebut adalah milik swasta, dan sebagian besar dari madrasah swasta tersebut dikelola dengan using SDM dan anggaran yang sangat terbatas. Gaji guru di madrasah swasta tersebut pun sangat rendah, kurang dari satu juta rupiah per bulan.

Pemerintah harus bertanya-tanya apa yang akan terjadi dan kesejahteraan para pengajar swasta jika sekolah tutup selama sebulan.


Perlu modifikasi jam belajar

Menurut Satriwan, setiap Ramadan jam belajar memang dikurangi atau mendapatkan penyesuaian.

Aktualitas pengajarannya masih jalan, tetapi jadwal belajarnya disesuaikan, dipilah-pilah dan dikombinasikan dengan kegiatan sekolah bernalai pendidikan agama.

Misalnya saja, dengan mengurangi jadwal pelajaran di SMA/MA/SMK dari 45 menit menjadi 30 hingga 35 menit. Kemudian mengubah waktunya sekolah lebih siang dan cepat lebih cepat pulang.

“Maupun belajar aktif hanya dua minggu di tengah-tengah Ramadhan. Sisanya sekolah mengadakan program Pesantren Ramadhan. Jadi pilihan ada banyak,” kata Satriwan.

Siswa terus belajar meneruskan kurikulum, tapi juga tidak melupakan aktivitas spiritual Ramadhan.

Sekolah mempersiapkan program belajar khusus untuk Ramadhan.

Ramadhan menjadi momen siswa dan guru meningkatkan kemampuan literasi, baik literasi agama seperti membaca dan memahami Al-Qur’an dan hadis, sejarah Islam, kajian tokoh utamakan Islam atau literasi umum.


Bisa memunculkan lemahnya pengawasan

Kurangnya pengawasan dan pemantauan siswa oleh guru dan orangtua ketika berada di rumah karena liburan sekolah.

Jika siswa dan guru sepenuhnya libur, kontrol belajar dan pengawasan di rumah sepenuhnya berada di tangan orangtua.


Dampak libur berkepanjangan

Pemerintah seharusnya mempertimbangkan dampak buruk dari liburan yang terlalu lama.

Pertama, kemungkinan akan meningkatkan belajar kembali. Masa ia tidak berada di sekolah secara terus-menerus di beberapa negara subtropis yang memiliki musim panas, pula ia meliburkan siswa.

Namun disertai dengan kegiatan perkemahan atau kursus intensif di luar sekolah. Perlu persiapan ketika bulan Ramadhan tidak sekolah.

Kedua, waktu istirahat di rumah akan digunakan untuk menonton layar komputer atau gawai. Ketergantungan anak-anak remaja terhadap gawai telah menjadi masalah global saat ini.

Bukannya beristiqomah berpuasa di rumah, anak memutuskan bermain media sosial internet sepanjang hari.

“Jangan biarkan liburan Ramadhan-memberi kepada anak-anak kesempatan untuk terlalu banyak berlama-lama bermain di dunia maya, mengakses konten negatif kekerasan, game online, bahkan pornografi,” kata Satriwan.

Tahun ketiga, siklus kekerasan yang dilakukan remaja selama musim liburan.

Inilah calon momentumnya saat liburan Ramadhan, karena memang banyak kasus tawuran dan bentuk kekerasan lainnya yang terjadi suatu musim liburan.

“Selain itu, di bulan Ramadhan ini para remaja bisa berkegiatan sewaktu malam lebih lama, atau hingga menjelang sahur. Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan dan pengaturan yang ketat,” kata Satriwan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Libur Sekolah Selama Ramadhan 2025 dan Dampaknya pada Uang Pegawai Dutanya”

Artikel ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul “Menanti Keputusan Libur Idul Fitri 2025, Menag: Senin Kita Umumkan”

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *