Jagung Bakar dan Kopi Pahit, Harmoni Rasa di Pagi dan Sore Hari Orang Manggarai Timur

Diposting pada
banner 336x280


Derana NTT –

Di tengah alam Manggarai Timur yang asri dan tenang, terdapat satu kebiasaan kuliner yang sederhana namun kaya makna: menikmati jagung bakar hangat ditemani kopi pahit lokal.

Makanan ini bukan sekadar pengisi waktu di pagi atau sore hari, melainkan bagian dari budaya, rasa syukur, dan cara masyarakat Manggarai Timur merayakan momen-momen kecil dalam hidup.

banner 468x60

Ketika pagi masih diselimuti embun atau sore hari menjelang senja, warga lokal kerap membakar jagung di halaman rumah atau di kebun.

Dibakar langsung di atas bara api dengan kulit masih membungkusnya, jagung menjadi camilan alami yang manis dan beraroma khas.

Proses pembakaran ini sederhana, tanpa bumbu tambahan. Justru di sanalah letak keistimewaannya — rasa jagung yang manis alami berpadu dengan sentuhan aroma asap dari kayu bakar menciptakan pengalaman rasa yang begitu menggoda.

Kopi Pahit Manggarai,  Teman Setia di Setiap Gigitan

Tak lengkap rasanya menikmati jagung bakar tanpa secangkir kopi pahit khas Manggarai Timur.

Kopi ini dihasilkan dari biji kopi lokal yang ditanam secara alami di dataran tinggi, disangrai tradisional, lalu diseduh tanpa gula. Rasa pahitnya kuat, namun meninggalkan jejak kenikmatan yang mendalam.

Menurut Bapak Romanus, salah satu warga Desa Mokel, menikmati jagung bakar dan kopi pahit adalah bagian dari kesehariannya.

“Pagi atau sore, kalau lagi santai di kebun atau di rumah, saya suka bakar jagung dan minum kopi pahit. Rasanya luar biasa, nikmat sekali… lidah ini seperti dimanjakan oleh kesederhanaan yang istimewa,” ungkapnya sambil tersenyum.

Ia menuturkan, bagi wisatawan yang berkunjung ke Manggarai Timur, mencicipi jagung bakar dan kopi pahit langsung di tempat asalnya merupakan pengalaman yang tak boleh dilewatkan.

“Cita rasa lokal seperti ini tidak bisa digantikan oleh makanan restoran atau kafe modern,” ujarnya sambil bercanda.

Ia menyampaikan, jagung bakar dan kopi pahit ala Manggarai Timur menjadi bukti bahwa kelezatan sejati sering lahir dari kesederhanaan.

Dua sajian ini tak hanya mengisi perut, tapi juga menghangatkan hati membawa siapa pun lebih dekat pada nilai-nilai lokal seperti kebersamaan, syukur, dan cinta pada hasil bumi sendiri.

Selain itu, jagung bakar dan kopi pahit ala Manggarai Timur adalah contoh bagaimana makanan sederhana bisa membawa kita lebih dekat pada nilai-nilai lokal kehangatan, kebersamaan, dan syukur atas hasil bumi.

Tak perlu kemewahan, karena kelezatan sejati sering kali datang dari hal-hal yang paling sederhana.***

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *