Seekor ikan coelacanth ditemukan di perairan bagian utara Gorontalo baru-baru ini.
, Jumat (17/1/2025).
Menurut keterangan awal, ikan ini adalah ikan purba yang ditangkap oleh nelayan di Desa Imana, Kabupaten Gorontalo Utara.
,” tulis pengguna.
Ya, coelacanth memang adalah ikan purba yang telah diketahui ada dari berabad-abad yang lalu. Ciri-cirinya yang unik membuatnya benar-benar menarik perhatian para ilmuwan.
Ikan coelacanth telah hidup sebelum dinosaurus vidé
Peneliti Gema Wahyudewantoro dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa coelacanth adalah ikan purba.
, Sabtu.
Satu halnya, Peneliti Senior Pusat Riset Oseanografi BRIN, Augy Syahailatua menyepakati pernyataan Gema.
Dia menjelaskan, coelacanth pertama muncul pada zaman Devonian atau sekitar 416-359 juta tahun yang lalu dan pertama kalinya ditemukan pada tahun 1938 di perairan Kepulauan Komoro.
Sebelum spesies ini ditemukan kembali dan diketahui ada di tahun 1938, dikira sudah punah.
, Sabtu.
Menurut observasi sampai saat ini, lanjutnya, ikan coelacanth hanya ditemukan di dua tempat, yaitu pantai Afrika Timur dan Perairan Indo-Pasifik.
Dalam Indonesia, ikan ini ada di perairan Sulawesi Utara dan Biak di Provinsi Papua.
Pengamatannya dilakukan secara intensif sejak tahun 2005 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Sam Ratulangi, dan Aquamarine Fukushima, Jepang.
“Saat ini Indonesia punya sembilan spesimen coelacanth, yang tersimpan di dalam dan luar negeri,”sahannya.
Pada bulan Agustus 2024, lanjutannya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Universitas Sam Ratulangi, Aquamarine Fukushima, dan NHK Jepang melakukan penelitian terkini.
Penelitian dilakukan di Sulawesi Utara selama dua minggu. Ditemukan lebih dari 15 ekor ikan coelacanth dalam sebuah gua yang berada di kedalaman 160 meter.
“Temuan ini mengindikasikan bahwa kemungkinan masih banyak individu ikan coelacanth yang masih hidup di perairan Indonesia,” pungkasnya.
Diinjinkan dan dilarang diperdagangkan
Lebih lanjut, Augy menyebutkan bahwa meskipun masih dapat ditemukan di perairan Indonesia, namun ikan coelacanth kini terancam punah sehingga dilindungi secara internasional.
atau berisiko mengalami kepunahan.
Maka dari itu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengeluarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Jenis Ikan yang Dilindungi.
“Jadi, sebaiknya ketika ada yang menangkapnya tidak sengaja, harus diinformasikan kepada yang terkait untuk dijadikan bahan belajar,” kata itu.
Melalui penelitian, tambah Augy, peneliti akan dapat mengetahui mengapa ikan ini dapat bertahan selama jutaan tahun dan bisa menjadi referensi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Augy juga tidak seharusnya dikonsumsi karena dagingnya sangat kaya akan lemak dan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare.
Karakteristik ikan coelacanth
“Sinting” atau yang berarti ikan dengan duri berongga.
Ikan koelakant ini hidup menghuni kedalaman hingga 2.300 kaki atau 701 meter di bawah permukaan laut.
Mereka bisa tumbuh sangat besar, mencapai dua meter dengan bobot hingga 89 kilogram. Para peneliti memperkirakan, ikan purba ini bisa hidup sampai 60 tahun atau lebih.
Coelacanth adalah ikan dengan sirip lobus, yang berarti sirip berdaging yang panjang menjulur dari tubuh dan bergerak bergantian seperti kaki.
Karakteristik unik lain dari hewan laut ini adalah memiliki persendian berupa silinder di tengkorak sehingga bisa memperluas mulutnya ketika menangkap mangsa berukuran besar.
Ikan coelacanth memiliki lapisan sisik yang lebih tebal daripada ikan lainnya. Dari depan ke belakang, ukuran sisiknya biasanya menurun atau lebih kecil.